USB OTG Sandisk, Solusi Canggih Cegah Simalakama Foto Kenangan, Antara Sayang dan Keterbatasan Ruang.

Karena tergolong generasi old, saya menjumpai, melihat, dan mengalami berbagai perubahan teknologi. Dari zaman non internet, munculnya internet di daerah, zaman warnet, zaman Hp cumplong alias Hp jadul, hingga zaman Hp smartphone. Tren adu keren desain Hp pun saya jumpai perubahannya.

Dulu, semakin mungil ponsel akan dianggap semakin keren. Dengan bentuk selebar tiga jari misalnya, sudah bisa untuk SMS, telpon, putar musik, dan putar radio. Itu sudah keren lah. Bagi yang suka game, model-model Hp besar adalah barang mewahnya. Kadang jadi bahan humor, bahwa Hp model itu adalah Hp buat melempar maling.

Zaman sudah berganti. Kini semua itu tinggal kenangan dan bahan obrolan ketika bertemu sesama angkatan. Tren ponsel zaman sekarang justru sebaliknya. Semakin besar bentuknya malah semakin keren. Lihat saja model tablet yang berfungsi ganda sebagai ponsel sekaligus komputer. Kadang lucu juga lihat orang yang punya tablet 5 inchi tapi lupa tidak bawa headset. Saat dia ngobrol di telepon, tabletnya itu ditempel di telinga. Kok repot ya?

Beragam Kebutuhan Dalam Satu Perangkat Menuntut Ruang yang Besar

Itu sekilas cerita lama yang jadi kenangan. Ngomong-ngomong soal ponsel dan berbagai gawai lainnya, tak lepas dari yang namanya kebutuhan pada kartu memori. Ya, semua berhulu pada beragamnya isi ponsel zaman now. Ponsel bisa untuk memotret, merekam video, mengedit dokumen, menyimpan file, plus berbagai aplikasi.

Otomatis memori ponsel canggih sekarang kemampuannya begitu besar. Mampu menyimpan data hingga ukuran Gigabyte. Padahal zaman old, Hp paling mentok menyimpan ratusan kontak dan pesan serta foto dan lagu dalam jumlah terbatas.

Saya sendiri punya pengalaman kurang menyenangkan soal keterbatasan memori Hp. Tepatnya ketika beberapa tahun lalu bisa jalan-jalan ke Monas, TMII, Blok M, hingga puncak Bogor. Wah, jauh juga mainnya.

Iya... Saat itu kami mengikuti program istimewa dari PSQ (Pusat Studi Alquran) di Pesantren Bayt Alquran Tangerang. Biasanya sebulan sekali para santri diantar menikmati kemegahan kota Jakarta dan sekitarnya. Juga mencicipi dinginnya Puncak Bogor dan bakar jagung di sana, di kebun yang dikelola karyawan pesantren.

Salah satu dokumen pribadi waktu liburan di Puncak Bogor.

Saat itu, karena keterbatasan memori akhirnya banyak momen bagus yang tidak bisa diabadikan. Parahnya lagi, saat itu saya memang belum punya smartphone sendiri. Kalau ingin merekam atau memotret, ya pinjam punya teman. Kasihan...

Tapi ujungnya dia juga bermasalah dengan kapasitas memory card juga. Satu-satunya back-up data yang bisa dilakukan adalah dengan memindahkan data dalam memory card ke dalam komputer. Namun hal itu tentu tidak setiap saat bisa dilakukan. Lumayan repot kalau jalan-jalan harus bawa laptop, kan? Belum lagi untuk menghubungkan smartphone ke laptop, hanya bisa menggunakan kabel konektor.

Kalau pas kepepet, butuh merekam dan memotret, namun memori sudah penuh, solusi paling jitu ya membuang sebagian foto atau video. Padahal, jelek-jelek sekalipun, video dan foto kenangan itu kan sayang kalau dibuang? Tapi bagaimana lagi? Akhirnya teman saya itu mensortir mana saja foto yang tidak layak dipertahankan. Untung punya saya yang satu ini masih bsia di-back-up.

Kebutuhan Masyarakat Indonesia Pada Backup Data 

Ternyata pengalaman kurang menyenangkan, simalakama yang bikin galau ini tidak hanya dialami oleh saya sendiri. Juga bukan hanya teman dalam rombongan saya yang sering saya jadikan sasaran numpang foto.

Hal ini terungkap dalam survey terbaru yang dilakukan oleh Western Digital. Perusahan yang memfokuskan diri pada industri teknologi informasi dengan memproduksi beragam perangkat penyimpanan data. Baik untuk konsumen, bisnis, pemerintah, maupun organisasi lainnya.

Survey yang dilakukan pada rentang waktu 27 Februari hingga 11 Maret 2019. Responden yang berpartisipasi mencapai 1.120 orang berusia di atas 18 tahun. Mereka tersebar di 6 kota besar Indonesia. Yakni Jakarta, Surabaya, Bandung, Yogyakarta, Medan, dan Makassar.

Hasil survey ini akhirnya dirilis secara resmi pada 8 Juli 2019 dengan judul Indonesian Consumer Mobile Habit and Data Management Survey. Ternyata, 67% di antaranya pernah mengalami hal yang tidak menyenangkan seperti yang kami alami, yakni soal kehilangan data di smartphone.

Soal penggunaan smartphone dalam keseharian, 97% responden menyatakan bahwa ponsel pintar sudah jadi gawai utama dalam keseharian. Lebih rinci data yang dirilis oleh Western Digital bisa dilihat dalam infografis dan ulasannya berikut ini.

- Pemanfaatan Smartphone

Persis seperti kebiasaan saya juga, ternyata mereka pun memanfaatkan smartphone untuk mengambil gambar (93%).

- Pemanfaatan Memori Smartphone

Sedangkan soal penyimpanan, mayoritas mengandalkan kartu memori.

- Masalah Kehilangan Data

Karena memang memori internal maupun eksternal dalam sebuah smartphone saat ini berada di kisaran 16 hingga 32 GB, maka muncullah persoalan kapasitas. Solusi paling gampang yang harus merelakan sebagian foto dan video dihapus supaya bisa menyimpan yang terbaru. Ya, hingga 51% responden mengaku melakukan ini. Selebihnya kehilangan data bisa terjadi karena masalah-masalah lain, seperti malfungsi, tidak sengaja menghapus data, maupun akibat serangan virus.

- Kebiasaan Back-up dan Tindakan Nyata Pemilik Data

Karena pentingnya data, tentu Anda pun sepakat bahwa masalah kehilangan data bisa diatasi dengan back-up data ke komputer maupun ke penyimpanan lainnya. Ya, saya pun setuju, sebagaimana 80% responden dalam survey ini.


Namun nyatanya, memindahkan data ke perangkat lain itu repot, Saudara. Sehingga dari 80% yang sadar pentingnya back-up data itu, hanya sepertiganya saja yang lantas melakukan back-up data secara rutin setiap bulannya. Sepertinya dalam hal ini saya pun masuk kategori yang sadar pentingnya pencadangan data namun malas melakukannya.
Apa masalahnya? Mari kita ungkap lebih dalam.

Sadar Pentingnya Pencadangan Data Tapi Malas. Ini Masalahnya!

Beberapa poin alasan ini mungkin pembaca sependapat. Memang masing-masing bisa punya alasan berdasarkan pengalamannya. Tapi inilah alasan saya malas back-up data dalam ponsel pintar.

• Repot Dengan Kabel Data

Satu-satunya solusi pencadangan data dari ponsel pintar ke komputer ataupun har disk external adalah soal kabel data. Sudah maklum bahwa meskipun tersambung, butuh loading lama ketika ponsel dihubungkan ke komputer.

• Repot Jika Harus Bawa Laptop dan HDD Eksternal

Laptop, bahkan notebook sekalipun, dalam perjalanan akan terasa memberatkan. Bagi yang suka travelling, membawa laptop tentu menambah beban. Demikian halnya dengan cakram keras (HDD) eksternal. Terasa mengganjal dan memakan tempat.

• Tidak Sempat

Tidak sempat. Ini alasan saya selanjutnya untuk tidak melakukan pencadangan data di smartphone. Apalagi dalam perjalanan. Harus buka laptop, menghidupkan, menyambungkan kabel data, menunggu proses pembacaan data. Pas sedang memindahkan data, tiba-tiba laptop kehabisan daya. Mati. Ambyar!

USB OTG SanDisk, Solusi Canggih Pencadangan Data Smartphone

Kita sudahi saja soal curhat dan fakta ribetnya back-up data dari ponsel pintar ke komputer. Sebab, Wester Digital tidak sekedar mengangkat masalah, namun juga memberikan solusinya. Saya yakin, Anda pun akan seperti saya. Tertarik untuk memakai produk solusi pemindahan dan pencadangan data ini.

Bayangkan sebuah flashdisk yang punya kapasitas super besar, dengan dual conector. Untuk menyambung ke smartphone menggunakan micro USB, dan konektor USB biasa digunakan untuk menyambung ke komputer. Keren kan?

Itulah solusi keren dan canggin yang ditawarkan oleh Wester Digital melalui produknya yang bermerek SanDisk. Mau tahu apa saja keistimewaan perangkat yang ukurannya mini ini? simak yuk.

1. Bisa Kosongkan Memori Smartphone Kapanpun

Dimanapun dan kapanpun kita butuh mengosongkan memori smartphone, dengan USB OTG ini semuanya jadi gampang. Tidak butuh lagi buka laptop, pasang kabel data, nyalakan komputer. Semuanya cukup dengan perangkat ini.

2. Proses Back-up Jadi Praktis

Begitu dicolokkan ke smartphone, maka proses back-up pun bisa dilakukan. Kita bisa memindahkan file-file dalam ponsel dengan cepat. Tidak ada lagi alasan tidak sempat, karena prosesnya hanya sekian detik saja.

3. Back-up Untuk Semua

Beragam data dalam ponsel bisa Anda pindahkan ke dalam USB ini. Bahkan konten-konten medsos seperti WhatsApp, Facebook, maupun Instagram Anda bisa di-back-up dengan singkat.

4. Kapasitas Penyimpanan Smartphone Jadi Berlipat Ganda

USB OTG SanDisk juga bisa difungsikan sebagai memori tambahan agar kapasitas penyimpangan ponsel semakin besar. Mirip dengan fungsi HDD Eksternal untuk komputer dalam versi mini. Namun soal kapasitas, jangan ragu.



Bahkan, saya katakan kapasitas perangkat ini terbilang ekstrim. Dengan bentuk dan ukuran yang mini, dia mampu menampung hingga ratusan GB. Sesuai kebutuhan, SanDisk tersedia dalam kapasitas 16, 32, 64, dan 128 GB.

5. Banyak Pilihan Sesuai Perangkat

Baik Anda pemakai Android maupun iPhone, bisa memakai produk ini. Untuk pemakai Android misalnya bisa pilih SanDisk Ultra Dual Drive m3.0. Sedangkan pengguna iPhone bisa memakai iXpand Mini Flash Drive.

Berapa Harga USB OTG SanDisk dan Dimana Belinya?

Setelah mengenali keunggulannya, tentu Anda tertarik untuk segera memilikinya bukan? Sama. Saya pun segera akan membuktikan sendiri keunggulan perangkat dari SanDisk APAC ini. ingin mencicipi esktrimnya penyimpanan hingga 100 GB lebih.

Untuk memiliki USB OTG SanDisk siapkan bujet mulai Rp66.000 saja. Anda akan memperoleh USB OTG berkapasitas 16 GB. Varian desain, harga, dan kapasitasnya bisa langsung Anda lihat di etalase SanDisk Official.

Video Review USB OTG Sandisk

Buat Anda yang malas membaca uraian panjang, kami sediakan versi videonya yang lebih singkat dan menarik.


Dengan solusi canggih dari Western Digital, USB OTG SanDisk ini, maka simalakama data penting dan kenangan segera teratasi. Tidak ada lagi kata malas untuk back-up data. Berangkat belanja yuk...


 * Sumber gambar:
- Dokumen pribadi
- Online Shop SanDisk Official
- Channel YouTube SanDisk Official